All-Published

Materi Kelistrikan

Kumpulan Materi-Materi Kelistrikan

Materi TKJ

Kumpulan Materi-Materi Teknik Komputer dan Jaringan

Contoh RPP

Kumpulan Contoh-Contoh RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

Contoh Makalah

Kumpulan Contoh-Contoh Makalah

Contoh Laporan

Kumpulan Contoh-contoh Laporan

Fakta Unik

Kumpulan Fakta-fakta Paling Menakjubkan di dunia

Sunday, June 30, 2013

Pengalaman mengalami Ketindihan

     Ketindihan atau biasa juga disebut dengan sleep paralysis yang diartikakan dengan lumpuh tidur rata-rata sudah pernah dialami oleh setiap orang. Meskipun terdapat perbedaan presepsi dan kejadian tentang ketindihan itu sendiri.

     Ketindihan itu terjadi ketika terbangun dari tidur, tetapi pada saat terbangun tubuh kita tidak bisa bergerak, nafas sesak, tidak bisa berbicara dan mata biasa juga tidak bisa terbuka.

     Menurut beberapa sumber yang saya baca.. Ketindihan itu terjadi secara alami. karena katanya saat kita tidur, otak akan melumpuhkan setiap bagian tubuh kita yang berguna untuk mencegah kita untuk tidak bergerak saat tidur. Contoh bermimpi berkelahi dengan seseorang, jika otak tidak melumpuhkan tubuh kita, bisa saja kita memukul orang yang ada si sekitar kita. Itu menurut Ilmu Kedokteran.

Dan menurut para peneliti, Alasan-alasan yang mendasari terjadinya sleep palarysis ini adalah
1. Kurang tidur. 
2. Tidak tepat waktu saat tidur
2. Bekerja terlalu berlebihan

     Tetapi kebanyakan masyarakat mempercayai bahwa ketindihan itu adalah suatu fenomena mistis. Mereka percaya bahwa saat kita mengalami ketindihan ada sosok makhluk gaib yang sedang menindih tubuh kita sehingga kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kejadian ini biasa dianggap karena kita lupa baca doa sebelum tidur atau tidur ditempat yang dihuni makhluk gaib dan lain sebagainya. Biasa orang mengalami ketindihan akan merasa bahwa dia melihat penampakan dari makhluk gaib.

     Dari perbedaan presepsi di atas, kedua-duanya bisa saja benar. Tapi menurut apa yang saya alami sendiri, ketindihan itu lebih mengacu pada kejadian mistis. Karena saya biasanya ketindihan jika di dalam mimpi saya melihat sesosok makhluk gaib. Itupun saya ketindihan jika dalam mimpi saya itu bertatapan langsung dengan makhluk gaib tersebut. Itulah yang sering saya alami. Dan setiap kali saya ketindihan, pasti leher saya dicekik oleh makhluk gaib tersebut yang seolah-olah itu nyata dan terasa sekali sakitnya ketika sadar 100%.

     Dan Anehnya lagi, Ketika saya dicekik dan melawan. Cekikannya akan semakin keras. Tetapi jika kita pasrah dan berpura-pura seolah-olah mati sambil membaca ayat-ayat suci Al-quran atau sambil berzikir. Cekikan itu akan terasa semakin longgar. Nah disitulah biasanya kesempatan saya untuk memberontak. Dan cara ini biasanya berhasil dan langsung sadar 100%. Meskipun sakitnya terasa sekali.

     Ketindihan yang saya alami terjadi berkali-kali dan biasanya beturut-turut setiap hari dalam seminggu. padahal tidur saya normal saja. tidak pernah begadang, kerja biasa-biasa saja. Itu menandakan ada hal aneh yang terjadi pada diri saya.


Itu berdasarkan pengalaman pribadi saya..




Saturday, June 22, 2013

Makalah tentang Bukti Audit



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat yang diberikannya tidak pantas. Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi auditor. Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam organisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak adanya pengecekan dari pihak luar yang bebas. Dalam makalah ini berbagai tipe bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor selama auditnya dan berbagai faktor yang harus diperhatikan oleh auditor dalam pengumpulan bukti audit. Makalah ini diakhiri dengan pembahasan berbagai pengambilan keputusan yang harus dilakukan oleh auditor dalam proses pengumpulan bukti audit.

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan


PENDAHULUAN
Sistem perapajakan yang lama ternyata sudah tidak sesuai lagi dengan tingkat kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, baik dari segi kegotongroyongan nasional maupun dari laju pembangunan nasional yang telah dicapai. Di samping itu, sistem perpajakan yang lama tersebut belum dapat menggerakan peran dari semua lapisan subjek pajak yang besar peranannya dalam menghasilkan penerimaan dalam negeri yang sangat diperlukan guna mewujudkan kelangsungan dan peningkatan pembangunan nasional. Oleh karena itu, undang-undang perpajakan baru; yang terdiri atas: UU No.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, UU No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan UU No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah, UU No.12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan UU No.13 tahun 1985 tentang Bea Materai.