Berikut ini adalah RPP Dasar-dasar Elektroika.
Dengan judul Materi tentang Kondensator.. Mudah-mudahan contoh RPP ini
bisa bermanfaat bagi teman-teman khususnya guru-guru yang kesulitan dalam
mengerjakan RPP tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK..
Mata Pelajaran : Mulok
Kelas/Semester : I ( satu ) / II (dua)
Kompetensi Dasar : Kondensator
Alokasi Waktu : 2 x 8 jam
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kondensator.
2.
Menuliskan fungsi kondensator.
3.
Menuliskan macam – macam kondensator dan simbolnya
4.
Menjelaskan cara membaca nilai kondensator
5.
Menuliskan cara mengukur/menguji kondensator.
1. Tujuan Pembelajaran.
1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian kondensator
2.
Siswa dapat menuliskan fungsi kondensator
3.
Siswa dapat menuliskan macam – macam kondensator dan simbolnya
4.
Siswa dapat menjelaskan cara membaca nilai kondensator
5.
Siswa dapat menuliskan cara mengukur/menguji kondensator
2. Materi Pokok.
1. Pengertian kondensator
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika
dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh
Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan
tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul
pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang
non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatanmuatan positif dan negatif di awan.
Prinsip Dasar Kapasitor
2. Fungsi kondensator
Fungsi kapasitor sebagai kopel antar
tingkat penguat untuk memblokir arus DC
Sifat – sifat yang dimiliki oleh kapasitor adalah sebagai berikut :
• Dapat menyimpan dan mengosongkan
muatan listrik
• Tidak dapat mengalirkan arus
searah
• Dapat mengalirkan arus bolak-balik
• Untuk arus bolak-balik
berfrekuensi rendah, kapasitor dapat menghambat arus
Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu
rangkaian adalah :
1. Sebagai
kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS)
2. Sebagai
filter dalam rangkaian PS
3. Sebagai
pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
4. Untuk
menghemat daya listrik pada lampu neon
5. Menghilangkan
bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
3. Macam – macam kondensator dan simbolnya
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi
menjadi :
1. Kondensator
tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
2. Kondensator
elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
3. Kondensator
variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
Kapasitor terdiri dari
beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan
electrochemical.
A. Kapasitor electrostatic
Kapasitor electrostatic
adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari
keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan
yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa µF, yang biasanya untuk aplikasi
rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan
dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene
terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene,
polycarbonate, metalized paper dan lainnya. Mylar, MKM, MKT adalah beberapa
contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film.
Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.Kapasitor non Polar: tak memiliki kutub, contoh
kapasitor mika, keramik, kertas, dan polyster (plastik). Simbol:
Gambar simbol kapasitor dan jenis
kapasitor keramik dan kertas
B. Kapasitor
electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari
kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.
Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan
tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat
memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa
sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif
katoda. Telah lama diketahui
beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium,
zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk
lapisan metaloksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses
elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup
ke dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif
(anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada
larutan electrolyte terlepas dan mengoksidasi permukaan plat metal. Contohnya,
jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3)
pada permukaannya.
Gambar susunan kapasitor elco
Dengan
demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisanmetal - oksida dan
electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida
sebagai dielektrik. Dari rumus (2) diketahui besar kapasitansi berbanding
terbalik dengan tebal dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga
dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena
alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah
aluminium dan tantalum.
Bahan
yang paling banyak dan murah adalah aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang
luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara
itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF,
470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan
electrolyte pada kapasitor tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat.
Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang
menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida.
Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun
menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka
waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama. Kapasitor tipe ini juga
memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor
Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Polar: memiliki kutub
positif dan negatif, contoh kapasitor elektrolit (ELCO) dan tantalum. Simbol:
Gambar simbol dan bentuk ELCO
C. Kapasitor electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical.
Termasuk kapasitor jenis ini adalah battery dan accu. Pada
kenyataannya battery dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena
memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor ( leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam
pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan,
misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dan telepon selular.
4. Cara membaca nilai kondensator
Pada kapasitor
yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang
jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada
kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 100µF25v yang
artinya kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai kapasitansi 100 µF
dengan tegangan kerja maksimal yang diperbolehkan sebesar 25 volt. Kapasitor
yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga)
angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico farads) .
Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi
kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua
menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor
pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 =
1.000, 4 = 10.000, 5 = 100.000 dan seterusnya.
Contoh
Untuk kapasitor polyester nilai
kapasitansinya bisa diketahui berdasarkan warna seperti pada resistor.
Kode warna resistor dan bentuk
kapasitor berwarna
Contoh : coklat, Hitam ,Orange
103 = 10 x 1.000
= 10.000 pF
= 10 nF = 0,01 µF
Seperti
komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Pada tabel 2.3
diperlihatkan nilai toleransi dengan kode - kode angka atau huruf tertentu.
Dengan tabel tersebut pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi kapasitor
yang biasanya tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika tertulis
104 X7R, maka kapasitansinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%. Sekaligus diketahui
juga bahwa suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara -55 o C
sampai + 125 o C
5. Cara mengukur/menguji kondensator
Sebelumnya muatan
kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada
kutub POS dan hitam pada MIN. Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian
secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum
tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak
balik, kemungkinan kondensator bocor. Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10
k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F,
jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji
Hubungan Pada Circuit / Rangkaian Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo
diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka
NOL.
3. Metode pembelajaran.
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
3.
Demonstrasi
4.
Evaluasi
4. Kegiatan Pembelajaran
a.
Kegiatan awal
1.
Salam Pembuka.
2.
Menggali pemahaman awal siswa tentang kondensator.
3.
Mengarahkan siswa kemateri pokok kondensator.
4.
Memotivasi siswa untuk mempelajari tentang kondensator.
b.
kegiatan inti
1.
Prosedur Pembelajaran
Ø Tanya jawab mengenai kondensator dan
mengaitkan dengan materi yang telah dimilki peserta didik sebelumnya.
Ø Guru memperlihatkan macam – macam kondensator.
Ø Memberi penjelasan pada materi pokok
sampai tuntas.
Ø Memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya tentang materi yang telah diajarkan jika belum paham.
Ø Guru memberikan evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan.
2.
Pembentukan Kompetensi
Ø Mengenal dan memahami tentang kondensator
dengan memperhatikan bentuk – bentuk dari kondensator.
Ø Membentuk rangkuman materi.
3.
Kegiatan Akhir
Ø Untuk Membentuk dan memantapkan
penguasaan materi yang diberikan kepada peserta didik dapat dilakukan dengan
pemberian tugas.
Ø Penilaian dengan tes lisan maupun
tertulis.
5. Sumber Belajar
Sumber
belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
Ø Buku modul yang relevan.
Ø Guru yang berkompeten sebagai nara sumber.
6. Evaluasi
a.
Prosedur evaluasi
Ø Pada bagian ini guru melakukan
penilaian formatif untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam bentuk soal essay
b.
Pertanyaan
1.
Jelaskan pengertian kondensator ?
2.
Tuliskan fungsi dari kondensator ?
3.
Tuliskan macam – macam kondensator beserta simbolnya ?
4.
Tuliskan nilai kondensator dibawah ini kondensator ?
a. 114
b. 701
c. 103
5.
Jelaskan cara mengukur kondensator baik atau tidak ?
c.
Kunci jawaban
1. Kondensator adalah
suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik
di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan
listrik.
2. Fungsi kondensator
adalah menyimpan tenaga listrik, menahan arus searah, by pass (pelalu) arus
bolak – balik, sebagai filter dan sebagai kopel atau penghubung.
3.
Macam – macam kondensator adalah : kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
4.
Nilai kondensatornya adalah :
a.
114 nilainya 110.000 pF atau 110 mF
b.
701 nilainya 700 pF atau 0,7 mF
c.
103 nilainya 10.000 pF atau 10 mF
5. Sebelumnya muatan
kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada
kutub POS dan hitam pada MIN. Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian
secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum
tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak
balik, kemungkinan kondensator bocor. Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10
k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F,
jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji
Hubungan Pada Circuit / Rangkaian Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo
diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka
NOL.
d. Penilaian
Nomor
|
Tingkat Kesulitan
|
Bobot
|
1
|
Mudah
|
10
|
2
|
Sedang
|
15
|
3
|
Sedang
|
15
|
4
|
Sulit
|
30
|
5
|
Sulit
|
30
|
Jumlah
|
100
|
0 komentar:
Post a Comment