Materi Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar
A. Menerapkan Teori Kelistrikan
1. Apakah Listrik itu
Listrik adalah bagian-bagian zat yang sangat kecil tak terlihat mata, yang jumlahnya mereka masing-masing itu sama, Mereka ini dinamakan elektron-elektron.
Di dalam bahan-bahan terdapat elektron-elektron. Materi adalah bahan-bahan, yaitu sususan dari suatu zat. Sebuah elektro yang bergerak adalah suatu aliran/listrik yang sangat lemah.
Karena ada berjuta-juta elektron yang bergerak yang dibutuhkan untuk mengalirkan suatu aliran yang demikian kuatnya, supaya dapat menghasilkan suatu pekerjaan yang berguna kira-kira sebanyak 5000 000 000 000 000 000 elektron-elektron yang harus mengalir di dalam waktu 1 detik melalui logam pijar suatu lampu yang berkekuatan 100 watt pada tegangan 220 volt, agar dapat menyala pada kekuatan yang penuh.
2. Listrik itu dapat diukur
Hampir semua dari apa yang kita
lakukan, sekalipun untuk hanya satu kali saja harus mengalami pengukuran.
Makanan, waktu, jarak, tenaga dan energi ini semua mengalami pengukuran.
Pengukuran itu tidak lain adalah membandingkan sesuatu dengan yang besarnya
telah diketahui. Ada benda-benda yang tidak dapat kita lihat, tapi dapat
diukur. Waktu,tidak dapat kita lihat,tapi dapat diukur dalam detik,menit, jam,
hari, minggu, bulan, tahun dan abab. Cahaya dapat diukur dalam lumen, panas,
dalam kalori, tenaga dalam dyne, granm dan, lain sebagainya, energy dalam ergs, gram
centimeter dan lain sebagainya, daya umpamanya dalam tenaga kuda (daya kuda)
panjang gelombang dari radio dalam meter dan seterusnya.
Listrik tidak dapat diukur dengan
ukuran yang dipakai untuk mengukur benda-benda lainnya seperti dengan suatu
sentimeter, dengan ons, dengan gram, dengan kalori. Satu-satunya cara untuk
mengukur listrik adalah dengan menggunakan
beberapa peristiwa yang terjadi. Peristiwa kimia, panas, atau magnetic
itu harus dipakai sebagai satuan-satuan untuk mengukur listrik.
Dua buah satuan yang terbanyak
dipakai untuk mengukur listrik adalah ampere, dan Volt. Cara yang termudah
untuk melukiskan ampere dari suatu aliran listrik itu adalah banyaknya listrik
yang mengalir melalui bahan pengalit dalam 1 detik, banyaknya volt adalah
tekanan yang diperoleh pada ujung-ujung bahan pengalirkan itu.
Ampere
Cara yang pertama untuk mengukur
listrik adalah melalui peristiwa kimia, dengan menggunakan suatu susunan,
dengan ini kejadian-kejadian aliran listrik dapat ditimbang dan besarnya aliran
listrik yang mengalirinya dapat dihitung , Aliran listrik itu dikirimkan
melalui larutan sulfat tembaga CuSO4 dengan menggunakan 2 buah elektroda plat
tembaga yang dicelupkan kedalam larutan setelahnya mereka dihubungkan dulu
dengan seksama.
Mengenai
Volt dan Ohm
Satu-satu cara untuk memahamkan
beberapa masalah kelistrikan (aliran listrik) adalah dengan membandingkannya
pada suatu aliran air yang mengalir melalui pipa. Untuk mengalirkan aliran air
melalui pipa saluran harus ada suatu tekanan. Tekanan adalah sesuatu kekuatan
yang memaksa air itu mengalir melalui bukaan-bukaan dan belokan-belokan serta
menyemprot pada gaya berat keatas.
Aliran listrik itu pun akan
berhadapan dengan suatu tahanan bila dia mengalir melalui suatu bahan pengalir
atau suatu bahan kimia. Besarnya itu tergantung dari tebalnya, panjangnya dan
banyaknya dari kawat penahan listrik itu dibuat, atau dari banyaknya dan sifat
zat-zat dari larutan. Kawat-kaeat yang tipis memberikan banyak tahanan (Ohm)
daripada yang tebal. Kawat-kawat yang terbuat dari aluminium, besi,nikel, atau,
wolfram mempunyai penahan yang lebih besar daripada kawat-kawat yang dibuat
dari ukuran yang sama dari tembaga atau perak. Perak memiliki suatu tahanan
yang rendah daripada tembaga ,mereka itu leebih mahal juga tembaga dan
aluminium adalah bahan-bahan yang tepat dan
memadai untuk dipakai pengangkut aliran listrik dari satu ujung ke ujung
yang lainnya.
B. Mengenal Komponen Elektronika
2.1 Piranti Elektronika
Apabila
piranti-piranti listrik dibagi-bagi dalam komponen dasar, akhirnya kita akan
menemukan bahwa semua piranti tersebut dibangun oleh beberapa komponen yaitu:
1.
Komponen
Resitif
2.
Komponen
kapasitif dan induktif
3.
Komponen
semikonduktor
2.2 Komponen
Resitif
Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi
memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Setiap benda adalah resistor,
karena pada dasarnya tiap benda dapat memberikan hambatan listrik
Jenis lain dari Resistor
a. Resistor Variable
Pada peralatan seperti radio & amplifier (model
lama) sering dijumpai terdapat pengatur volume atau nada yang menggunakan
tombol yang dapat diputar,tombol tersebut adalah salah satu contoh resistor
variable.
b. Resistor ( Thermistor )
Contoh lain resistor adalah thermostat (thermistor),
Resistor ini resistansinya berubah seiring berubahnya temperature lingkungan.
c. Ligtht-dependent Resistor (LDR)
LDR digunakan untuk mengubah energy cahaya menjadi
energy listrik. Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh
alat yang menggunakan LDR. Akan tetapi, karena responnya terhadap cahaya cukup
lambat, LDR tidak digunakan pada situasi dengan intensitas cahaya yang berubah
secara drastic.
Kuantifikasi
Resistansi Resistor
Resistor memiliki besaran yang disebut resintansi,
berikut ini penjelasan mengenai resistansi. 2 buah kabel dihubungkan pada
ujung-ujung resistor, ketika kita berikan beda potensial pada kabel tersebut,
arus listrik mengalir melalui resistor. Besarnya arus sebanding dengan beda
potensial.
Model resistansi
Jika
dituliskan dalam bentuk rumus, nilai resistansinya adalah:
R= V
I Dengan
: R= Resistansi (Ohm/ omega)
V= Beda potensial (volt/V)
I= Arus (Ampere/A)
Pada
skematik rangkaian resistor disimbolkan sebagai garis zig-zag atau kotak dengan
garis dikanan dan kirinya seperti gambar dibawah:
Gambar…..
Simbol Resistor
Kode warna tersebut ditetapkan oleh
standar manufaktur yang dikeluarkan oleh IEA ( Electronic Industries
Association) sperti yang ditunjuk pada table berikut:
Tabel
nilai hambatan dari tiap warna
Warna
|
Nilai
|
Factor pengali
|
Toleransi
|
Hitam
|
0
|
1
|
|
Coklat
|
1
|
10
|
1%
|
Merah
|
2
|
100
|
2%
|
Jingga
|
3
|
1.000
|
|
Kuning
|
4
|
10.000
|
|
Hijau
|
5
|
100.000
|
|
Biru
|
6
|
1000.000
|
|
Ungu
|
7
|
10000000
|
|
Abu- abu
|
8
|
100000000
|
|
Putih
|
9
|
1000000000
|
|
Emas
|
-
|
0.1
|
5%
|
perak
|
-
|
0.01
|
10%
|
Tanpa warna
|
-
|
-
|
20%
|
2.3 Komponen
kapasitif-Kapasitor
Kapasitor
adalah komponen elektrik yang berfungsi menyimpan muatan listrik. Salah satu
jenis kapasitor adalah kapasitor keeping sejajar.
Gambar:
…
2.4 Komponen
induktif-induktor
Inductor adalah elemen dinamik yang berbasis pada
variasi medan magnet yang ditimbulkan oleh arus. Inductor dibuat dari kawat
konduktor yang dililitkan pada suatu inti yang terbuat dari bahan magnetis atau
tanap inti ( berinti udara). Ada 3 tipe dasar inductor , inductor dengan inti
udara, inductor dengan inti besi, dan inductor dengan inti ferrit.
Karakteristik
Induktor Ideal
Lambang untuk suatu konduktor
kelihatan seperti suatu coil kawat, karena itu adalah bentuk paling sederhana.
Inductor memiliki kekerabatan yang dekat dengan kapasitor.
Gambar:
…….Simbol Induktor
2.5 Dioda
Diode adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan
arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silicon yang lebih dikenal dengan dioda
junction. Struktur dari dioda ini sesuai dengan namanya adalah sambungan
antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. Semi konduktor tipe P
berperan sebagai anoda dan semikonduktor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan
struktur seperti ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.
Ada 3 kalimat kunci yang membedakan dioda dengan
kompom=nen lain:
1.
Memiliki 2 terminal seperti halnya resistor
2.
Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara
kedua terminal.
3.
Tidak mematuhi hukum ohm.
Gambar
:......
LED (Light Emitting
Diode)
LED merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah diode.
Strukturnya juga sama dengan diode, tetapi belakangan ditemukan bahwa electron
yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energy berupa energy panas dan
energy cahaya.
Gambar:
……
Diode
Zener
Zener memiliki karakter yang unik
karena bekerja pada reverse bias, berbeda dengan diode biasa. Perbedaan lain
antara zener dan diode lainnya adalah doping yang lebih banyak pada sambungan P
dan N.
2.6 RELAY
Transistor
tidak dapat berfungsi sebagai switch (saklar) tegangan AC atau tegangan tinggi,
selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai swithching untuk arus besar (>5
A). dalam hal ini , penggunaan relay sangatlah tepat. Relay berfungsi sebagai
saklar yang bekerja berdasarkan input yang dimiliki.
ü Keuntungan
Relay
a.
Dapat
switch AC dan DC, transistor hanya switch DC
b.
Relay
dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat
c.
Relay
pilihan yang tepat untuk switching arus
yang besar
d.
Relay
dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu
ü Kekurangan
Relay
a.
Relay
ukurannya jauh lebih besar daripada transistor
b.
Relay
tidak dapat switch dengan cepat
c.
Relay
butuh daya besar dibanding transistor
d.
Relay
membutuhkan arus input yang besar.
2.7 Transistor
dan
Penerapannya
Teori
dasar Transistor
Transistor
bipolar biasanya digunakan sebagai saklar dan penguat pada rangkaian
elektronika digital. Transistor memilki 3 terminal komponen semi konduktor pada
satu terminal adalah berfungsi sebagai pembuka (open) atau rangkaian.
info menarik
ReplyDeletekunjungi juga www.mbahgahol.blogspot.com
follow aja nnti saya follow balik blog agan